Adu kuat terjadi di internal PDIP, tepatnya terjadi di Jawa Timur. Ketua dan Sekretaris DPD PDIP Jatim membangkang perintah PDIP Pusat. Adu kuat terjadi dengan saling mengeluarkan surat internal PDIP Jatim dengan nomor 2391/IN/DPD/II/2024, perihal instruksi, tertanggal 26 Februari 2024 dan ditandatangani oleh Said Abdullah Ketua PDIP Jatim serta Sri Untari Sekretaris PDIP Jatim dan dicap stempel.
Surat yang berisi agar tidak terjadi kanibalisme di internal partai ini dan terlanjur viral direspon oleh PDIP Pusat dengan surat bernomor 5999/IN/DPP/II/2024, tanggal keluar surat tertulis 28 Februari 2024. Perihal sengketa pileg 2024 yang berisi agar sengketa internal diselesaikan di Mahkamah Internal Partai, surat yang juga viral ini ditandatangani oleh Sekjend Hasto dan Yasonna Laoly sebagai salah satu ketua PDIP Pusat serta berstempel juga.
Banyak caleg PDIP di Jatim beramai ramai melayangkan gugatan hingga viral di media, karena merasa surat PDIP Jatim yang lebih sah versi ketua Said Abdullah serta Sekretaris Sri Untari yang lebih kuat dari PDIP Pusat. Aksi adu kuat ini juga diamini oleh seluruh pengurus PDIP Jatim serta mengabaikan surat PDIP Pusat.
Seperti kebanyakan Gen Z saat ini, musuh bebuyutan PDIP yaitu Golkar, akhirnya merespon dengan membuat status di media sosial FB. Di akun FB ketua Golkar Jatim, Sarmudji mengunggah foto dari potongan berita dan statemen beliau, dari unggahan 5 foto, salah satu yang menyindir PDIP adalah kata kata "Aksi kanibalisme di internal Partai Golkar tidak terjadi, hal itu menjadi penyebab keberhasilan partai Golkar mendongkrak suara di Pemilu 2024". Status FB beliau di unggah tanggal 4 Maret 2024 setelah viralnya caleg PDIP.
Ketika dikonfirmasi via telp, baik Said Abdullah ketua PDIP Jatim (HP: 0816332211), Sri Untari Sekretaris PDIP Jatim (HP/WA: 081336552860) dan Sarmudji ketua Golkar Jatim (HP/WA: 08159404989) belum menjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar